PENERAPAN MODEL JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS III
oleh :
Nadia Oktavia Hutagalung¹, Rahma Syahrani2, Saurma Natalia Nababan3, Cice Noferlina Laia⁴, Jainatun Naimah⁵ Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Sari Mutiara Indonesia, Medan
Abstrak
Studi ini bertujuan untuk memperbaiki keterampilan pemahaman membaca siswa dalam mengerti teks deskriptif bahasa Indinesia melalui penerapan teknik jigsaw pada siswa kelas III SD pada semester genap tahun ajaran 2024/2025. Latar belakang penelitian ini berangkat dari rendahnya nilai rata-rata pemahaman membaca siswa, yang hanya mencapai skor 60 dari standar ketuntasan minimal 70, serta berbagai hambatan yang dihadapi siswa, seperti keterbatasan penguasaan kosakata, kurangnya kemampuan berpikir analitis, dan kesulitan memahami makna sesuai dengan struktur tata bahasa. Penelitian ini dilakukan sebagai tindakan kelas yang berlangsung dalam dua siklus, masing-masing mencakup tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam kemampuan pemahaman membaca siswa, yang tercermin dari peningkatan rata-rata nilai siswa dari 68 pada siklus I menjadi 79 pada siklus II. Penerapan metode jigsaw terbukti ampuh dalam mengembangkan kolaborasi antara siswa, meningkatkan semangat belajar, serta menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih interaktif dan mengasyikkan. Di samping itu, metode ini mendukung siswa dalam meningkatkan keterampilan sosial, rasa tanggung jawab, dan kepercayaan diri selama proses pembelajaran. Implikasi dari studi ini memberikan dampak positif bagi pengajar sebagai pilihan metode pembelajaran kooperatif yang dapat mengatasi masalah rendahnya pemahaman membaca, serta sebagai strategi inovatif untuk meningkatkan mutu pembelajaran bahasa Inggris di sekolah. Penelitian ini juga memberikan keuntungannya bagi siswa dalam meningkatkan keterampilan membaca mereka, baik dari segi pemahaman isi teks, penguasaan struktur bacaan, maupun unsur kebahasaan yang sesuai dengan konteks komunikasi. Dengan demikian, metode jigsaw dapat menjadi salah satu alternatif dalam usaha meningkatkan kualitas pembelajaran membaca pemahaman di kelas, sehingga diharapkan dapat mendukung tercapainya sasaran pembelajaran bahasa Indonesia secara lebih efisien. |
PENDAHULUAN
Membaca adalah salah satu keterampilan dasar dalam belajar bahasa yang memiliki peran penting dalam membantu peserta didik mengembangkan pengetahuan, wawasan, dan kemampuan berpikir secara kritis. Dengan membaca, seseorang bisa memperoleh berbagai informasi, memperluas kosakata, meningkatkan kemampuan menganalisis, serta memperluas pemahaman terhadap berbagai hal dalam kehidupan sosial, budaya, dan ilmiah.
Keterampilan membaca adalah proses yang dilakukan dan digunakan oleh pembaca guna memahami pesan yang ingin disampaikan oleh penulis melalui kata-kata atau bahasa tulis. Dari sudut pandang linguistik, membaca merupakan proses merekam dan mendekode sandi (Tarigan 1986:7). Tujuan utama dalam membaca adalah mencari dan memperoleh informasi, termasuk isi serta memahami makna dari bacaan tersebut. Makna atau arti sangat berkaitan erat dengan tujuan atau maksud pembaca dalam membaca. Menurut Broto (dalam Abdurrahman, 2003: 200), membaca adalah kegiatan berbahasa yang merupakan proses mengucapkan dan memproses bahan bacaan secara aktif. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa keterampilan membaca adalah kemampuan yang diperoleh siswa selama mengikuti proses pembelajaran.
Dalam sistem pendidikan formal, keterampilan membaca tidak hanya diajarkan sebagai kemampuan teknis, tetapi juga sebagai cara untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan memahami pesan, ide, serta informasi yang terdapat dalam teks. Karena itu, membaca menjadi komponen penting dalam kurikulum pendidikan, termasuk dalam pembelajaran Bahasa Indonesia yang menekankan kemampuan pemahaman teks, baik secara literal, interpretatif, maupun kritis. Dengan siswa yang terampil dalam membaca, mereka dapat melakukan proses produksi yang menghasilkan pengetahuan, pengalaman, dan sikap baru. Seperti sebuah perusahaan yang menghasilkan sesuatu dengan memproses seseorang dalam kegiatan membaca, tujuannya adalah untuk memproses bacaan demi memperoleh informasi. Untuk bisa membaca, anak harus memiliki keterampilan membaca yang baik.
Namun, dalam kenyataannya, kemampuan membaca siswa, terutama dalam belajar Bahasa Indonesia, masih tergolong rendah. Hal ini terlihat dari hasil penilaian formatif siswa kelas III SD, di mana rata-rata skor pemahaman membaca mereka hanya mencapai 60, sedangkan standar ketuntasan minimal yang ditentukan adalah 70. Beberapa hal yang menyebabkan kemampuan ini rendah adalah kurangnya penguasaan kosakata Bahasa Indonesia, rendahnya kemampuan berpikir kritis dalam menemukan gagasan utama dan informasi detail, serta kesulitan dalam memahami struktur bahasa, seperti penggunaan tenses yang tepat dalam teks. Kondisi ini tidak hanya memengaruhi capaian akademik siswa, tetapi juga menghambat perkembangan kepercayaan diri dan motivasi mereka dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia.
Permasalahan tersebut menjadi tantangan bagi guru dalam menciptakan pembelajaran yang efektif dan inovatif. Guru diharapkan mampu merancang strategi belajar yang tidak hanya memberikan informasi tetapi juga mendorong partisipasi siswa, sehingga mereka lebih aktif dalam proses belajar. Salah satu metode yang dianggap efektif untuk mengatasi tantangan ini adalah teknik jigsaw, yaitu model pembelajaran kooperatif yang berfokus pada kolaborasi antaranggota kelompok untuk memahami materi secara mendalam. Dalam teknik ini, siswa dibagi ke dalam kelompok kecil, dan setiap anggota diberi tugas mempelajari bagian tertentu dari materi yang kemudian dipresentasikan kembali kepada kelompoknya. Proses belajar ini tidak hanya tidak hanya mendorong siswa untuk lebih aktif dalam memahami isi bacaan, tetapi juga melatih keterampilan sosial, komunikasi, dan kerja sama, yang merupakan kompetensi penting dalam pembelajaran abad ke-21. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa metode jigsaw efektif dalam meningkatkan partisipasi siswa saat belajar, meningkatkan hasil akademik, serta menciptakan suasana belajar yang lebih menyenangkan dan interaktif. Dalam konteks pembelajaran Bahasa Indonesia, metode ini sangat berguna karena membantu siswa memahami setiap bagian teks secara lebih baik, mulai dari struktur kalimat, kosakata hingga latar budaya dan sosial yang mendukung teks tersebut. Dengan demikian, diharapkan metode jigsaw dapat menjadi pilihan solusi untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa, mengurangi rasa bosan dalam belajar, serta memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana penerapan teknik jigsaw dapat meningkatkan kemampuan pemahaman membaca siswa kelas III SD, terutama dalam memahami teks deskriptif. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengeksplorasi manfaat penerapan teknik jigsaw bagi guru sebagai model pembelajaran kooperatif yang dapat meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar, serta manfaat bagi siswa dalam meningkatkan kemampuan membaca, keterampilan bekerja sama, dan rasa percaya diri. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam pengembangan strategi pembelajaran strategi pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah, sehingga mampu menjawab tantangan peningkatan kualitas pendidikan di era globalisasi.
Metode Penelitian
Penelitian yang digunakan sebagai acuan dalam kajian ini sebagian besar menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan metode quasi eksperimen, dengan satu penelitian berupa studi pustaka. Sebagian besar jurnal, seperti penelitian yang dilakukan oleh Rahma Dinar beserta tim di SMP Negeri 18 Kota Tangerang, Meldy P. Tambayong dan koleganya di SD GMIM Kinilow, Yoga Prasetyo Eko Wibowo di SMP Islam Azzahiriyah, serta Nuraeni dan teman-temannya di SMK Ibnu Sobri, semuanya menerapkan metode Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam beberapa siklus, yang terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas pembelajaran membaca, terutama pemahaman terhadap teks deskriptif dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia maupun materi bacaan lainnya. Alat yang digunakan mencakup tes tulisan, pengamatan terhadap kegiatan belajar siswa, serta wawancara, sehingga peneliti dapat memantau perkembangan kemampuan membaca siswa secara menyeluruh dari siklus ke siklus. Selain penelitian tindakan kelas, beberapa jurnal lain menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain quasi eksperimen. Penelitian yang dilakukan oleh Ummi Kalsum dan timnya di sekolah dasar serta Intan Mutia di SD Negeri Lamklat, misalnya, menerapkan desain quasi eksperimen untuk mengevaluasi efektivitas metode jigsaw, baik secara sendirian maupun digabungkan dengan media gambar seri, dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap isi teks bacaan.
Penelitian ini bersifat quasi eksperimen, di mana subjek dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis menggunakan beberapa metode statistik, seperti uji normalitas, uji homogenitas, dan uji-t, dengan bantuan program SPSS. Untuk mengambil data yang relevan dan akurat, peneliti menggunakan beberapa alat, yaitu angket untuk mengukur minat baca, lembar observasi, serta tes untuk menguji pemahaman membaca, sehingga dapat melihat efek dari teknik pembelajaran yang digunakan. Berbeda dengan metode-metode sebelumnya, penelitian yang dilakukan oleh Syafputri dan kawan-kawan menggunakan pendekatan telaah pustaka. Penelitian ini menganalisis temuan-temuan dari dua puluh jurnal yang terkait dengan efektivitas model jigsaw dalam meningkatkan keterampilan membaca siswa sekolah dasar pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Metode telaah pustaka bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan, tantangan, dan strategi penerapan model jigsaw secara lebih rinci, sehingga dapat memberikan kontribusi baik secara teoritis maupun praktis bagi pengembangan metode pengajaran di sekolah dasar.
Secara umum, metode yang digunakan dalam berbagai penelitian menunjukkan bahwa peneliti cenderung memilih pendekatan penelitian tindakan kelas ketika tujuannya adalah untuk memperbaiki cara pengajaran langsung di kelas. Sementara itu, pendekatan quasi eksperimen dipilih untuk mendapatkan data empiris yang lebih jelas mengenai dampak penggunaan teknik jigsaw. Selain itu, kajian pustaka digunakan sebagai metode alternatif ketika penelitian lebih fokus pada penggabungan hasil dari penelitian sebelumnya. Keseluruhan metode penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa, mengatasi masalah dalam proses belajar mengajar, serta menciptakan pembelajaran yang lebih interaktif dan efektif dengan menerapkan model jigsaw.
HASIL PENELITIAN DAN DISKUSI
HASIL PENELITIAN
Dari hasil tinjauan literatur yang melibatkan beberapa artikel jurnal jurnal terkait penggunaan model pembelajaran Jigsaw untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas III, diperoleh beberapa temuan utama sebagai berikut:
- Peningkatan Keterampilan Membaca
Penelitian yang dilakukan oleh Ni Luh Wika Sukmawati dan tim pada tahun 2016, Ummi Kalsum dan tim pada tahun 2021, serta Ni Nyoman Gatini pada tahun 2023 menunjukkan bahwa siswa yang menggunakan metode Jigsaw dalam belajar mencapai hasil yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang belajar dengan metode konvensional.
- Perkembangan kosakata dan pemahaman bacaan
Metode ini membantu siswa dalam memperkaya kosakata dan meningkatkan pemahaman terhadap isi teks yang dipelajari dan Diskusi dalam kelompok kecil memungkinkan siswa untuk saling berbagi informasi dan makna dari berbagai kosakata baru yang ditemui. Seperti yang dijelaskan oleh Rahma Dinar dan rekan-rekannya pada tahun 2021, dalam metode pengajaran membaca berbasis teknik jigsaw, siswa diajarkan untuk mengaktifkan serta meningkatkan pemahaman mereka terhadap ide-ide utama dan ide-ide penunjang yang terdapat dalam teks yang dibaca.
- Keterampilan Berpikir Kritis
Peningkatan keterampilan berpikir kritis juga terlihat ketika siswa diminta untuk menganalisis isi teks dan menyampaikan pemahaman mereka kepada teman sekelompok.
- Partisipasi dan Motivasi Prestasi Siswa
Peningkatan motivasi belajar tercatat dalam penelitian Yoga Prasetyo Eko Wibowo et al. (2020) menunjukan bahwa metode ini meningkatkan prestasi siswa dalam membaca karena siswa dapat berbagi kerterampilan dalam memahami teks bersama-sama.
Berikut ini data artikel yang telah direduksi berdasarkan kriteria inklusi:
Tabel 1. Data Artikel Berdasarkan Inklusi
No | Penulis, Tahun | Jurnal, Kategori Publikasi | Hasil Penelitian | P1 |
1 | Rahma Dinar et al., 2021 | Prosiding Seminar Nasional STKIP Kusuma Negara III; Prosiding Nasional | Teknik Jigsaw meningkatkan pemahaman membaca teks deskriptif siswa SMP. | √ |
2 | Meldy Tambayong et al., 2024 | Edu Primary Journal; Jurnal Nasional | Model jigsaw meningkatkan pemahaman membaca cerita anak siswa SD. | √ |
3 | Yoga Prasetyo Eko Wibowo et al., 2020 | Prosiding Seminar Nasional STKIP Kusuma Negara II; Prosiding Nasional. | Teknik jigsaw meningkatkan pemahaman membaca siswa SMP secara signifikan. | √ |
4 | Nuraeni et al., 2019 | Prosiding Seminar Nasional STKIP Kusuma Negara; Prosiding Nasional. | Teknik jigsaw meningkatkan pemahaman membaca siswa SMK. | √ |
5 | Ummi Kalsum et al., 2021 | El-Ibtidaiy: Journal of Primary Education; Jurnal Nasional. | Jigsaw meningkatkan pemahaman membaca siswa SD, baik dengan minat baca tinggi maupun rendah. | √ |
6 | Syafputri et al., 2025 | TOFEDU: The Future of Education Journal; Literature Review. | Jigsaw efektif meningkatkan keterampilan membaca siswa SD, meski menghadapi tantangan implementasi. | √ |
7 | Ni Luh Wika Sukmawati et al., 2016 | e-Journal PGSD Undiksha; jurnal Nasional. | Jigsaw berbantu media gambar meningkatkan keterampilan membaca siswa SD. | √ |
8 | Yuyun Zulianingsih, 2020 | Jurnal PTK; Jurnal Nasional. | Model jigsaw meningkatkan literasi membaca siswa SD. | √ |
9 | Intan Mutia, 2024 | Skripsi UIN Ar-Raniry; Skripsi. | Jigsaw dengan media gambar seri berpengaruh signifikan terhadap pemahaman isi teks bacaan siswa SD. | √ |
10 | Widya Dwi Rahmawati et al., 2024 | Piwulang: Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa; Jurnal Nasional. | Jigsaw meningkatkan kemampuan membaca pemahaman novel Jawa di SMK. | √ |
11 | Rizki Anggita Hayu Damayati, et. al., 2022 | Prosiding Konferensi Ilmiah Dasar, Prosiding Nasional | Metode jigsaw memberikan peningkatan literasi digital siswa kelas 3 SDN Kunti 1 dengan bantuan card sort. | √ |
12 | Anastasia Restu Pratiwi, et. al., 2024 | Jurnal Lempu, Jurnal Nasional. | Model pembelajaran jigsaw mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas III di SDN Kompleks IKIP. | √ |
13 | Ni Nyoman Gatini, 2023 | Indonesian Journal of Educational Development, Jurnal Internasionnal | Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw mampu meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas III A semester satu di SD Negeri Tulangampiang pada tahun pelajaran 2019/2020. | √ |
2. DISKUSI
Berdasarkan analisis terhadap sepuluh jurnal dan karya ilmiah yang diteliti, terlihat bahwa penerapan teknik Jigsaw secara berulang memberikan dampak positif dalam meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa di berbagai tingkat pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif jenis Jigsaw tidak hanya meningkatkan pemahaman terhadap materi bacaan, tetapi juga mendorong siswa untuk lebih berpartisipasi aktif dalam proses belajar. Sebagian besar penelitian menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Rahma Dinar et al. (2021), Meldy Tambayong et al. (2024), Yoga Prasetyo Eko Wibowo et al. (2020), Nuraeni et al. (2019), Ni Luh Wika Sukmawati et al. (2016), Yuyun Zulianingsih (2020), Rizki Anggita Hayu Damayati et al. (2022), Ni Nyoman Gatini (2023), serta Widya Dwi Rahmawati et al. (2024). Mereka melaporkan adanya peningkatan signifikan dalam hasil belajar siswa setelah menerapkan teknik Jigsaw, yang dibuktikan melalui nilai rata-rata yang meningkat di setiap siklus, baik pada level SMP maupun SD, serta pada konteks bahasa Indonesia maupun bahasa asing seperti Bahasa Inggris dan Bahasa Jawa. Sebagai contoh, penelitian Rahma Dinar et al., mencatat peningkatan nilai rata-rata dari 68 menjadi 79, sedangkan penelitian Yoga Prasetyo menunjukkan peningkatan drastis hingga mencapai ketuntasan belajar 100% pada siklus ketiga.
Hal ini menunjukkan efektivitas teknik Jigsaw dalam memperbaiki pemahaman membaca siswa yang sebelumnya masih rendah. Selain PTK, metode kuasi eksperimen digunakan oleh Ummi Kalsum et al. (2021), Anastasia Restu Pratiwi, et. al., (2024) dan Intan Mutia (2024). Keduanya membuktikan bahwa teknik Jigsaw secara signifikan lebih efektif dibandingkan metode konvensional, baik untuk siswa yang memiliki minat baca tinggi maupun rendah. Penggunaan media pendukung, seperti gambar seri dalam penelitian Intan Mutia, juga terbukti memperkuat efektivitas Jigsaw, memberikan stimulus visual yang membantu pemahaman teks. Syafputri et al. (2025) melalui kajian pustaka yang menganalisis 20 penelitian sebelumnya, memperkuat temuan bahwa teknik Jigsaw tidak hanya meningkatkan keterampilan membaca, tetapi juga menumbuhkan keterampilan sosial, rasa tanggung jawab, dan kerja sama antar siswa. Namun, mereka juga menekankan tantangan penerapan Jigsaw, seperti heterogenitas kemampuan siswa dalam kelompok dan tuntutan manajemen kelas yang lebih kompleks. Secara keseluruhan, teknik Jigsaw memberikan banyak manfaat, antara lain meningkatkan kemampuan membaca pemahaman, menciptakan suasana belajar yang lebih aktif dan kolaboratif, serta mengatasi kebosanan siswa terhadap metode pembelajaran konvensional. Namun, keberhasilan implementasinya sangat bergantung pada keterampilan guru dalam mengelola kelas, membagi materi, dan memfasilitasi diskusi antar siswa.
DKESIMPULAN
Model pembelajaran Jigsaw terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas III. Dengan meningkatkan pemahaman terhadap bacaan, memperluas kosakata, serta mendorong partisipasi aktif yang berdampak pada motivasi belajar siswa, model ini bisa menjadi pilihan yang sangat baik untuk diterapkan di sekolah. Namun, tantangan dalam penerapannya menunjukkan perlunya perencanaan yang matang dan keterampilan guru yang baik dalam pengelolaan kelas. Pengembangan penelitian lebih lanjut di berbagai konteks pendidikan dapat memberikan wawasan tambahan untuk optimalisasi penggunaan metode ini.
REFERENSI
Damayati, R. A. H., Dayu, D. P. K., & Anggrasari, L. A., (2022), Upaya Peningkatan Literasi Membaca Melalui Metode Jigsaw Berbantuan Media Card Sort Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar, Prosiding Konferensi Ilmiah Dasar, Vol 3, 1662-1668.
Dinar, R., Sunarmo, & Yunaika, W., (2021), Peningkatan Kemampuan Pemahaman Membaca Melalui Teknik Jigsaw, Prosiding Seminar Nasional Pendidikan STKIP Kusuma Negara III, e-ISSN 2761-0157, 219-223.
Gatini, N. N., (2023), Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas III A SD Negeri Tulangampiang, Indonesian Journal of Educational Development, Vol. 3 (4), 572-580.
Kalsum, U., Miaz, Y., & Iswari, M., (2021), Pengaruh Penggunaan Metode Jigsaw dan Minat Baca Terhadap Keterampilan Membaca Pemahaman pada Siswa Sekolah Dasar, El-Ibtidaiy: Journal of Primary Education, Vol. 4 (2), 201-208.
Mutia, I., (2024), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Media Gambar Seri Tehadap Pemahaman Isi Teks Bacaan Siswa Kelas III SD Negeri Lamklat, Tesis, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam, Banda Aceh.
Nuraeni, Harunsari S. Y., & Kusumajati, W. K., (2019), Meningkatkan Pemahaman Bacaan Siswa menggunakan Teknik Jigsaw, Prosiding Seminar Nasional Pendidikan STKIP Kusuma Negara, PING-028, 1-6.
Pratiwi, A. R., Achmad, W. K. S., & Lisnawati, (2024), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas III, Jurnal Lempu, Vol. 1 (3), 233-239.
Rahmawati1, W. D., Yuliawati, A., & Fateah, N., (2024), Penggunaan Pembelajaran Model Kooperatif Tipe Jigsaw Sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Materi Novel Jawa, Piwulang: Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa, Vol. 12 (2), 204-212.
Sukmawati, N. L. W., Suartama, I. K., & Sumantri, M., (2016), Penerapan Model Kooperatif Tipe Jigsaw Berbantuan Media Gambar Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Siswa Kelas III, e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha, Vol. 4 (1), 1-10.
Syafputri, Et. Al., (2025), Literature Review: Analysis of The Jigsaw Model in Improving Elementary School Student’s Reading Skills in Indonesian Language Subject, TOFEDU: The Future of Education Journal, Vol. 4 (3), 683-691.
Tambayong, M. P., Tumurang, H. J., & Kaunang, M. J., (2024), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Membaca Tentang Pemahaman Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar GMIM Kinilow, Edu Primary Journal : Jurnal Pendidikan Dasar, Vol. 5 (4), 325-332.
Wibowo, Y. P. E., Nurmanik, T., & Megawati, (2020), Penerapan Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca, Prosiding Seminar Nasional Pendidikan STKIP Kusuma Negara II, ISSN 2716-0157, 129-135.
Zulianingsih, Y., (2024), Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw Untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi Membaca Siswa Kelas V SDN Tisnonegaran 3 Probolinggo, PEDAGOGY, Vol. 11 (1), 56-65.